Si kucing dan tikus

       

Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah rumah petani, hiduplah seekor kucing bernama Koko dan seekor tikus bernama Tiko. Koko adalah kucing yang sangat cerdik dan cepat, sementara Tiko adalah tikus kecil yang suka mencari makanan di dapur petani.


Suatu hari, Koko yang sedang tidur di pojok rumah tiba-tiba terbangun karena mendengar suara berisik dari dapur. Tiko, yang sedang mengintip dari balik lemari, baru saja menemukan sekantung keju yang baru dibeli petani. Mata Tiko bersinar senang, dan dia segera berlari menuju keju itu tanpa menyadari bahwa Koko sudah mulai mengamati.


Koko yang cerdik langsung menyusun rencana. Tanpa suara, dia menyelinap mendekati Tiko yang sedang sibuk dengan keju. Namun, tepat sebelum Koko bisa melompat, Tiko dengan cepat berbalik dan melihat kucing itu. "Aduh, Koko! Jangan kejar aku! Aku hanya ingin sedikit keju untuk makan malam," seru Tiko dengan ketakutan.


Koko terhenti sejenak. "Kau tikus nakal! Keju itu milikku sekarang!" kata Koko dengan suara tinggi. Tetapi, Tiko yang cepat berpikir mengajukan sebuah ide. "Bagaimana kalau kita berbagi? Aku tidak akan mengambil banyak. Aku hanya butuh sedikit untuk bertahan hidup," pinta Tiko dengan wajah memelas.


Koko menatap Tiko sejenak, lalu tertawa kecil. "Bagaimana aku tahu kau tidak akan mencuri semuanya?" tanya Koko curiga.


Tiko pun berpikir cepat. "Aku janji, setelah ini, aku tidak akan mengganggumu lagi. Kita bisa makan bersama, dan setelah itu, kau bisa tidur tenang tanpa khawatir keju hilang."


Koko terdiam. Dia merasa sedikit kasihan pada Tiko yang tampak sangat lapar, dan akhirnya dia setuju. "Baiklah, kita bagi. Tapi ingat, aku yang pertama," kata Koko dengan sombong.


Mereka pun duduk bersama dan menikmati keju itu. Tiko hanya makan sedikit, sesuai janjinya, sementara Koko menghabiskan bagian yang lebih besar. Mereka makan dengan tenang, meski di dalam hati mereka masing-masing tahu bahwa mereka tidak akan pernah benar-benar menjadi teman sejati. Tapi untuk hari itu, mereka menikmati kebersamaan yang tidak biasa.

Sejak kejadian itu, Koko dan Tiko tidak mengganggu lagi. Koko, meskipun masih kadang-kadang mengejar Tiko, lebih memilih untuk membiarkannya hidup damai, sementara Tiko juga berhati-hati dan tidak lagi mencuri makanan dari dapur petani. Mereka tetap berbeda, namun saling menghormati dan belajar untuk berbagi—sebuah pelajaran kecil tentang kebaikan di tengah perbedaan.

Comments

Popular posts from this blog

Burung Lovebird bercinta

liburan hari raya

Kisah cinta luntung kasarung dan prubasari